Pagelaran Wayang Kulit Gagrak Cirebon, Upaya Melestarikan Kebudayaan
CIREBON – Griya Budaya PH Yusuf Dendabrata bersama Pepadi Kota Cirebon dan Laskar Agung Macan Ali Cirebon mengelar pagelaran wayang kulit Gagrak Cirebon di Gedung Negara (Bakorwil), Sabtu malam (27/2/2022).
Pagelaran wayang kulit ini sebagai upaya melestarikan budaya dan menyemarakan eksistensi seni wayang kulit.
Pagelaran wayang kulit ini dimaksudkan bahwa kesenian wayang di Cirebon sebagai kebudayaan bisa tetap eksis dipertahankan sebagai tontonan dan tuntunan, serta kesenian wayang tidak haram.
Kesenian wayang menjadi alat atau sarana media syiar islam yang digunakan oleh para wali di masa lalu.
Baca juga:
- Lagi, Arena Judi Sabung Ayam Digerebek di Jamblang
- ‘Apakah Presiden Kita Kafir?’ Tanya Jemaah, Begini Jawaban Tegas Ustadz Riyadh
Pagelaran wayang kulit tersebut berlakon Cungkring Takon Bedare Jimat Kalimasada dengan dalang Anom Wisnu Lanjaya dari Gegesik, Kabupaten Cirebon.
Di dalam alur ceritanya ada pesan moral mengenai nilai-nilai kebaikan serta tauhid, sehingga wayang harus tetap eksis dan dijaga dengan baik agar tetap lestari dan bisa diajarkan di sekolah sebagai kegiatan ekstrakulikuler.
Panglima Tinggi Laskar Macan Ali Nuswantara Cirebon Prabu Diaz yang juga selaku ketua penyelenggara mengatakan bahwa pagelaran wayang kulit ini adalah wujud kepedulian masyarakat terhadap kebudayaan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: